Bola.com, Malang - Pandemi virus corona membuat banyak perusahaan di Indonesia merumahkan karyawannya, termasuk beberapa klub di Indonesia. Namun, Arema FC memutuskan untuk tak melakukan hal tersebut.
Manajemen tim berjulukan Singo Edan itu masih tetap mempertahankan semua karyawannya. Bukan hanya itu, karyawan yang bekerja di Arema masih digaji 100 persen.
Baca Juga
Indonesia Jadi Runner-Up Piala Uber 2024, Susy Susanti Tetap Bangga: Mari Sama-Sama Jaga Semangat!
China Juara Edisi 2024, Gawat Kurang 3 Lagi Samai Rekor Indonesia di Thomas Cup!
BRI Liga 1: Negosiasi Perpanjangan Kontrak Milomir Seslija Masih Berlangsung, Keputusan Akhir di Tangan Petinggi Klub Persis Solo
Advertisement
Padahal untuk tim, seperti pemain, pelatih hingga tim medis hanya menerima gaji 25 persen sejak kompetisi berhenti.
“Untuk karyawan tidak dipotong. Karena nilainya tidak sebesar gaji pemain maupun pelatih. Kasihan kalau gajinya sudah kecil, lalu dipotong,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Tetapi, bukan berarti saat ini karyawan Arema menerima gaji buta. Mereka tetap melakukan tugasnya dari rumah, seperti menyusun laporan dan aktivitas lain yang bisa dimaksimalkan dari rumah masing-masing.
Direksi Arema mengakui jika gaji karyawannya tidak tinggi. Bahkan masih dibawah 25 persen dari gaji pemain dan pelatih. Artinya dalam sebulan, total gaji karyawan Arema tidak sampai 500 sampai 600 juta rupiah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ada 75 Karyawan
Total ada 75 orang yang bekerja di lingkup Arema FC. Jumlah itu terdiri dari karyawan dari naungan klub langsung, dan ada juga yang dari divisi yang diberikan kemandirian oleh direksi, seperti akademi Arema dan merchandise.
Khusus untuk akademi Arema, bocorannya setiap bulan harus mengeluarkan 25 juta rupiah untuk menggaji pelatih dan official dari semua kelompok usia. Adapun untuk merchandise dan karyawan klub, nominalnya juga masih bisa dijangkau Arema.
Advertisement
“Jumlahnya memang tidak besar seperti gaji pemain dan pelatih. Tetapi, perjuangan direksi sudah luar biasa dalam mencarikan dana untuk membayar gaji semua yang bekerja di Arema. Dananya juga kami tidak tahu dari mana. Bisa jadi ada yang menggadaikan BPKB atau apa,” jelas Media Officer Arema, Sudarmaji.
Atas perjuangan direksi, diharapkan karyawan Arema tidak loyo pada masa pandemi virus corona saat ini. Semua tetap menjaga diri dan komunikasi.
Tim media officer Arema misalnya, mereka masih bekerja membuat citra klub tetap bagus. Lewat postingan di media sosial dan pastinya memberikan rilis tentang aktivitas direksi dan klub.
“Semoga semua tetap semangat dan yakin wabah ini segera berakhir,” harap Sudarmaji.
Advertisement