Sukses


Borosnya Van Gaal, Si Penghambur Uang Berujung Petaka

Bola.com, Manchester - Halo perkenalkan, nama saya Louis van Gaal dan saya adalah pelatih sepak bola yang boros.

BOROS - Louis van Gaal memiliki kebiasaan belanja pemain dengan harga mahal. (PEDRO UGARTE / AFP)

Louis van Gaal memang pelatih dengan segudang trofi mentereng di lemari pribadinya. Tercatat pelatih berkebangsaan Belanda ini memiliki rincian, empat gelar Liga Belanda (Ajax Amsterdam dan Az Alkmaar), dua gelar La Liga (Barcelona), satu gelar Bundesliga (Bayern Munchen), dan satu trofi Liga Champions (Ajax Amsterdam).

Namun, dibalik semua kesuksesannya ternyata ia memiliki beberapa rekor buruk dalam pembelian pemain di bursa transfer. Pelatih berkebangsaan Belanda ini kerap kali menggelontorkan dana besar untuk mendapatkan pemain incarannya namun berujung petaka.

Kebiasaan ini ternyata ikut dibawanya saat menukangi tim dengan koleksi 20 gelar juara Premier League, Manchester United. Setan Merah dibawah era Van Gaal musim ini saja sudah menggelontorkan dana mencapai 54,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,1 trilliun rupiah.

Rinciannya, Memphis Depay seharga 25 juta poundsterling (Rp 528 milliar), Mattheo Darmian didatangkan dari Torino dengan harga 12,7 juta poundsterling (Rp 262 miliar), kemudian ada gelandang Bayern Munchen, Bastian Schweinsteiger sekitar 15 juta poundsterling (Rp 310 miliar). Teranyar, Morgan Schneiderlin didatangkan dari Southampton seharga 24 juta poundsterling (Rp 495 milliar).

Khusus Depay, top skor Eredivisie dengan koleksi 22 gol bersama PSV Eindhoven musim lalu bahkan berhasil memecahkan rekor pemain Belanda termahal yang pernah didatangkan MU. Catatan itu mengalahkan Ruud van Nisterlooy yang didatangkan dari PSV seharga 19 juta poundsterling pada 2001.

Bedanya, Nisterlooy yang didatangkan oleh Sir Alex Ferguson terbukti sukses usai berhasil mempersembahkan satu trofi Premier League (2002/2003), FA Cup (2002/2003), Carling Cup (2005-2006) dan Community Shield (2003).

TAJAM - Ruud van Nisterlooy menjadi pembelian tersukses Sir Alex Ferguson

Tak sampai disitu, gelar top scorer Premier League juga pernah disandangnya pada musim 2002-2003 dengan koleksi 25 gol. Sementara Depay yang baru berusia 21 tahun apakah bisa mengikuti seniornya di Belanda? Masih harus ditunggu.

Bergeser ke musim 2014-2015, Van Gaal yang ditunjuk sebagai pelatih MU menggantikan David Moyes pada 2014, juga melakukan hal serupa dengan membuang-buang uang untuk pemain yang bisa dibilang gagal mendongkrak prestasi klub--MU hanya mampu menyelesaikan musim 2014-2015 berada di posisi ketiga--. Total sebesar 136 juta poundsterling (Rp 2,8 triliun) digelontorkan, namun tak ada satu trofi pun mendarat di Old Trafford.

Angel di Maria datang dari Real Madrid dengan mahar fantastis sebesar 59 juta poundsterling (Rp 1,2 triliun). Namun, pemain timnas Argentina gagal total setelah hanya mampu mencetak empat gol di semua ajang dalam semusim.

WAJIB - Manchester United harus membuang empat pemain ini jika ingin tampil lebih baik. (caughtoffside)

Marcos Rojo, Danny Blind, Luke Shaw yang didatangkan untuk memperkuat barisan pertahanan juga gagal. Pasalnya, gawang The Red Devils kebobolan sebanyak 37 kali di Premier League.

Ander Herrera yang didatangkan dari Athletic Bilbao untuk menjadi jenderal lini tengah yang bertugas mengirimkan bola ke Wayne Rooney, Robin van Persie, dan Radamel Falcao juga gagal setelah hanya mampu menyumbangkan empat assist di 26 laga Premier League.

Kegagalan ini ternyata bukan yang pertama bagi Van Gaal. Sepanjang karier melatih selama 24 tahun, Van Gaal kerap kali melakukan pembelian gagal dengan harga yang mahal. Awal kisah kebiasaan buruk itu terjadi saat menukangi Ajax Amsterdam pada era 1991-1997.

Ajax Amsterdam (1991-1997)

BERSINAR - Louis van Gaal menghamburkan uang demi pemain yang gagal mendongkrak prestasi klub.

Van Gaal menjadi salah satu pelatih tersukses untuk tim berjuluk De Godenzonen. Ia berhasil membuat tim impian yang berisi pemain kelas wahid macam Jari Litmanen, Marc Overmars, Nwankwo Kanu, dan Finidi George lewat akademi. Ia kemudian menambahkan beberapa pemain anyar seperti Richard Witschge and Winston Bogarde dengan harga yang wajar.

Dalam beberapa tahun kemudian, Van Gaal memulai kebiasan buruknya. Ia mendatangkan Peter Hoekstra seharga 2 juta poundsterling pada tahun 1996. Diplot untuk menggantikan Overmars yang hijrah ke Arsenal, Hoekstra justru diserang badai cedera. Ia pun akirnya dipinjamkan ke tim Spanyol, SD Compostela.

Barcelona (Juli 1997 - Mei 2000)

Kepindahan Ronaldo Nazario da Lima ke Inter Milan memaksa Louis van Gaal mendatangkan Rivaldo Vítor Borba Ferreira dari Deportivo la Coruna pada tahun 1997. Kedatangan Rivaldo menjadi salah satu pembelian tersukses Van Gaal bersama Blaugrana. Rentetan gelar seperti dua gelar La Liga (1998 dan 1999), satu copa del Rey (1998) dan satu Piala Super Eropa (1997) berhasil dipersembahkan oleh Rivaldo.

Namun, kisah itu tak berlangsung lama. Pada musim ketiga membela Barcelona Rivaldo dan Van Gaal terlibat perseteruan. Penyerang asal Brasil itu kesal karena ditempatkan Van Gaal sebagai playmaker. Padahal Rivaldo menginginkan bermain di posisi sayap kiri. Buntutnya, Van Gaal dipecat oleh manajemen Barcelona pada Juni 2000.

Selain Rivaldo, Van Gaal juga melakukan transfer berhasil ketika mendatangkan Frank de Boer dan juga Ronald de Boer.

 Boudwejin Zenden

Selain sukses, Van Gaal juga mengalami kegagalan dalam bursa transfer. Boudwejin Zenden yang ia datangkan dari PSV Eindhoven seharga 9 juta poundsterling pada tahun 1998 menjadi pembelian mahal yang gagal. Soony Anderson didatangkan dari AS Monaco seharga 12 juta poundsterling tahun 1997 juga gagal.

AZ Alkmaar (July 2005 to June 2009)

Van Gaal mengenyam sukses bersama AZ Alkmaar dengan mengantarkan tim tersebut menjuarai Eredivisie Belanda pada tahun 2005. Keberhasilan itu menjadi spesial lantaran Alkmaar sudah puasa gelar selama 25 tahun.

Rahasianya, tentu saja pembelian pemain cemerlang seperti Demy de Zeeuw, Danny Koevermans, Stijn Schaars, Moussa Dembele, Mounir El Hamdaoui, Sergio Romero, dan Gretar Steinsson dengan dana yang besar-besaran.

 Louis van Gaal dan Graziano Pelle saat masih bersama di AZ Alkmaar

Meski begitu, kegagalan transfer juga masih membayangi Van Gaal di klub ini. Menggelontorkan dana mencapai puluhan juta poundsterling dengan mendatangkan Gijs Luirink, Ryan Donk, Joey Didulica, Graziano Pelle, Ari, Hector Moreno, dan Boy Waterman, membuat tim sekelas Alkmaar merugi besar.

Bayern Munchen (Juli 2009 sampai April 2011)

Louis van Gaal saat masih menukangi Bayern Muenchen.

Kegagalan Van Gaal di bursa transfer ternyata juga terjadi di Bayern Muenchen. Meski berhasil mempersembahkan satu gelar Bundesliga, satu DFB-Pokal, dan satu DFB-Supercup, Van Gaal kembali menghamburkan uang The Bavarians dengan percuma.

Kali ini bukan membeli pemain dengan harga mahal, Van Gaal justru menjual pemain berbakat dengan harga yang sangat murah. Ya, bek tengah Mats Hummels dilepas Van Gaal ke Borussia Dortmund hanya seharga 5 juta poundsterling.

Kini, Hummels menjadi salah satu bek termahal. Konon, MU yang tertarik mendatangkan Hummels bersedia menggelontorkan dana mencapai 35 juta poundsterling atau Rp 675 miliar.

Itu tadi trek record Van Gaal soal kegemarannya menghamburkan uang namun berujung petaka. Kini apakah kejadian tersebut akan kembali terulang bersama Manchester United di musim 2015-2016? Kita tunggu...

Baca juga:

Apa Kritik Steven Gerrard Buat Raheem Sterling?

10 Transfer Pemain Terburuk Barcelona

Sir Alex Ferguson: Saya Sayang Kamu, MU

Persaingan Juara Liga Inggris

Video Populer

Foto Populer