Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, belum bergerak merespons sikap manajemen klub yang tak mau melanjutkan kompetisi di tengah pandemi COVID-19.
Aji mengatakan, hingga saat ini tim pelatih belum menginformasikan secara detail kepada pemain terkait sikap manajemen.
Baca Juga
Media Guinea Geram dengan Komentar Rasis Netizen Indonesia: Apapun yang Anda Lakukan, Kami Ada di Olimpiade
Tindakan Rasialisme Dilakukan Netizen Indonesia kepada Guinea, Pengamat: Perlu Edukasi dan Literasi!
Belum Bisa Move On! Eks Pelatih Timnas Vietnam Terlihat Saksikan Langsung Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea
Advertisement
"Sepertinya belum disampaikan ke pemain. Mungkin pasti secepatnya akan disampaikan kepada pemain," kata Aji Santoso kepada bola.com, Jumat (03/07/2020).
Namun, Aji menegaskan akan mengikuti kebijakan apapaun yang dikeluarkan manajemen. Selain karena kondisi saat ini di Surabaya masih dalam penanganan tim kesehatan untuk mengatasi virus corona, sampai saat ini PSSI sendiri belum memastikan jadwal dan regulasi baru yang akan dipakai untuk lanjutan kompetisi nanti.
"Saya bagian dari Persebaya dan managemen, tentunya akan mengikuti apa yan menjadi keputusan dari managemen," tutup Aji Santoso.
Sebelumnya, tim berjulukan Bajul Ijo itu mengeluarkan pernyataam melalui Presiden klub,Azrul Ananda yang berisi penolakan melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 yang rencananya digelar pada Oktober.
Persebaya menegaskan kompetisi tidak tepat digelar pada saat pendemi Virus Corona masih mengancam beberapa daerah di Tanah Air termasuk Surabaya. Surabaya sendiri saat ini menjadi provinsi dengan kasus tertinggi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kasus Tinggi
Kasus COVID-19 di Surabaya masih cukup tinggi. Hingga Kamis (2/7/2020), kasus COVID-19 di ibu kota Jatim itu mencapai 12.695 dan 948 di antaranya meninggal dunia.
Bagi Persebaya, ini tentu membahayakan apabila menggelar kompetisi. Namun, PSSI punya wacana memindahkan kompetisi ke zona yang lebih aman (Jateng).
Advertisement