Sukses


5 PR yang Harus Diselesaikan PSSI dan PT LIB jika Ingin Liga 1 2021 Berjalan Mulus

Bola.com, Jakarta - Kepolisian telah memberikan lampu hijau secara lisan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menggelar kompetisi sepak bola musim 2021, baik Liga 1 maupun Liga 2. Kendati demikian, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh federasi dan operator kompetisi tersebut agar kompetisi musim 2021 bisa berjalan dengan mulus, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.

Lampu hijau dari kepolisian tersebut datang setelah Kepala Bidang Kerja Sama Baintelkam Polri, Kombes Pol. Budi Sajidin, mengaku telah menerima kabar dari Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol. Imam Sugianto, bahwa pihaknya bisa mengizinkan penyelenggaraan Liga 1 pada musim ini.

"Saya sudah mendapat kabar dari Imam Sugianto, yang menyatakan Liga 1 kemungkinan bisa dilaksanakan. Ini sudah dipertimbangkan," kata Budi Sajidin dalam diskusi virtual yang digagas Seksi Wartawan Indonesia (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang bertajuk 'Harapan Olahraga Indonesia di Tengah Pandemi' pada Rabu (3/2/2021).

"Lampu hijau untuk Liga 1, untuk sepak bola, bisa dilaksanakan tapi tanpa penonton," jelas Budi Sajidin.

Keputusan ini pun disambut semua stakeholder sepak bola, mulai dari klub hingga suporter, walaupun ketika pertandingan digelar nanti tak bisa datang langsung ke stadion

Namun, pernyataan Budi Sajidin sejauh ini baru sebatas lampu hijau. PSSI dan PT LIB masih harus bekerja keras mengurus perizinan hingga memastikan kompetisi bisa berjalan sesuai dengan syarat yang diminta.

Berikut Bola.com mengulas apa saja pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan oleh PSSI dan PT LIB untuk memastikan kompetisi, terutama Liga 1, bisa berjalan mulus di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Memastikan Surat Perizinan Dikeluarkan Kepolisian

Seperti diungkap di atas, sejauh ini pernyataan dari Budi Sajidin baru sebatas lampu hijau. Belum ada surat resmi yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia sudah bisa bergulir.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, di mana PSSI dan PT LIB merencanakan lanjutan Shopee Liga 1 2020 bergulir pada Oktober 2020 tapi kemudian urung digelar lantaran surat perizinan tidak keluar saat kick-off kompetisi hanya tinggal dua hari lagi, maka sepatutnya PSSI dan PT LIB memastikan terlebih dulu surat dari kepolisian itu ada di tangan.

Hal itu juga yang menjadi konsentrasi dari setiap klub peserta kompetisi. Alih-alih menetapkan kapan kompetisi digelar, klub meminta agar PSSI dan PT LIB bisa memastikan bahwa kepolisian sudah benar-benar mengeluarkan surat izin bagi PSSI dan PT LIB untuk menggelar kompetisi sepak bola lagi.

Persib Bandung contohnya. Tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu enggan terlalu gembira dan memilih menunggu surat resmi dari kepolisian benar-benar diterima oleh PSSI dan PT LIB.

"Tunggu kepastian yang lebih jelas dulu. Jelas ini kabar baik dan semoga saja benar bisa dilaksanakan," ujar Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.

 

Pengalaman batalnya lanjutan kompetisi pada Oktober 2020, di mana semua tim sudah bersiap menjalankan lagi kompetisi dengan situasi yang benar-benar di luar kebiasaan, membuat trauma tersendiri bagi klub dan pemain. Jadi ada baiknya PSSI dan PT LIB benar-benar memastikan lebih dulu surat ada di tangan baru bergerak ke langkah selanjutnya.

3 dari 6 halaman

Sistem Kompetisi dan Venue Pertandingan

Setelah memastikan surat perizinan dari kepolisian, atau setidaknya sembari menunggu surat itu dikeluarkan pihak kepolisian, PSSI dan PT LIB bisa segera menetapkan bagaimana kompetisi akan berjalan, lengkap dengan regulasi-regulasi yang mengatur di dalamnya, serta venue pertandingan yang akan digunakan, mengingat semua itu berhubungan langsung dengan protokol kesehatan yang menjadi syarat.

PSSI dan PT LIB harus berdiskusi dengan pihak klub apakah kompetisi musim 2021 akan digelar sesuai rencana lanjutan kompetisi 2020, di mana saat itu kompetisi digelar terpusat di Jawa dan tim-tim dari luar Pulau Jawa, seperti Borneo FC, Barito Putera, Bali United, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura, memindahkan markasnya, seperti terpusat di Yogyakarta.

Jika melihat bagaimana tim-tim tersebut saat itu setuju untuk bermaarkas di Pulau Jawa, bukan tidak mungkin rencana ini bisa dijalankan kembali. Apalagi dengan venue yang terpusat dan penggunaan transportasi darat akan meminimalisasi kemungkinan infeksi COVID-19.

Menjalankan rencana ini atau tidak, tentu menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi PSSI dan PT LIB. Jika tidak disepakati kompetisi akan digelar dengan cara seperti itu, dan kembali ke situasi normal, di mana setiap klub menggunakan markasnya masing-masing, tentu pelaksanaan protokol kesehatan pun akan lebih kompleks dalam penerapannya.

Satu hal yang pasti, hal ini juga harus segera diputuskan sehingga klub-klub peserta bisa bersiap-siap dan mengukur kemampuan mereka, baik secara teknis maupun nonteknis karena bagaimana kompetisi 2021 berjalan akan sangat menentukan persiapan semua tim peserta.

4 dari 6 halaman

Menyusun dan Mengumumkan Jadwal Kompetisi, Termasuk Rencana Turnamen Pramusim

Setelah surat dari kepolisian benar-benar ada di tangan, PSSI dan PT LIB tentu bisa lebih lega dan kemungkinan kompetisi tak terlaksana seperti Oktober 2020 bisa dihindari. Langkah berikutnya, PSSI harus segera mendelegasikan PT LIB untuk menyusun dan mengumumkan jadwal kompetisi yang baru.

Sebagai operator kompetisi, PT LIB dipastikan tidak akan kesulitan untuk mengatur penjadwalan berjalannya kompetisi. Namun, PT LIB juga harus mengingat bahwa setiap klub sudah tidak berkompetisi hampir satu tahun. Artinya, semua membutuhkan kepastian kapan kick-off kompetisi dimulai sejak jauh-jauh hari.

Sejumlah pelatih tim sudah mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu yang ideal untuk mempersiapkan tim, dan itu jelas tidak cukup jika hanya satu bulan saja. Selain itu, sejumlah usulan untuk menggelar turnamen pramusim pun muncul mengingat setiap klub ingin ada pemanasan bagi para pemainnya karena sudah cukup lama tidak berkompetisi.

Kondisi tersebut membuat PSSI dan PT LIB tak hanya harus memastikan surat perizinan dari kepolisian bisa keluar bukan hanya untuk kompetisi 2021, tapi juga turnamen pramusimnya.

Selain itu, April 2021 sudah memasuki Ramadan, di mana umat Muslim akan menjalani ibadah puasa. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kompetisi sepak bola Indonesia harus membuat penyesuaian pada periode tersebut, yaitu bermain malam hari dan jeda kompetisi saat Idulfitri.

Jika memperhatikan momentum tersebut, termasuk waktu ideal bagi klub untuk bersiap-siap, sepertinya awal Juni menjadi momen yang paling tepat untuk menggelar kompetisi. Harapannya, kompetisi benar-benar bisa berjalan rapat dan tanpa kendala lagi hingga akhir tahun.

Dengan begitu, klub akan memiliki waktu sekitar 3-4 bulan untuk melakukan persiapan, jika dihitung dari saat ini.

5 dari 6 halaman

Memastikan Penerapan Protokol Kesehatan yang Ketat

Memastikan protokol kesehatan bisa diterapkan dengan sangat ketat dan baik merupakan tanggung jawab utama PSSI dan PT LIB. Hal itu menjadi satu syarat yang ditegaskan oleh kepolisian jika kompetisi sepak bola ingin bergulir lagi.

Menggelar pertandingan tanpa penonton mungkin akan mudah, tapi memastikan setiap klub memiliki informasi yang tepat terkait protokol kesehatan sebelum hingga setelah pertandingan adalah tugas yang sangat krusial.

Sebagai contoh Premier League Inggris. Beberapa pertandingan terpaksa harus ditunda, hanya satu hari atau beberapa jam sebelum kick-off lantaran ada pemain dari tim yang akan bertanding terinfeksi COVID-19.

Penerapan protokol yang ketat, di mana setiap pemain dari setiap tim, dan pada setiap pertandingan, pemeriksaan kesehatan terkait COVID-19 harus benar-benar ditegakkan. Tidak hanya itu, setiap klub harus memberikan informasi yang tepat jika memang ada pemain atau staf mereka yang jelang pertandingan terinfeksi COVID-19.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PSSI dan PT LIB, terutama jika memang penyusunan jadwal kompetisi dibuat ketat karena ada kemungkinan baru dimulai pada awal Juni.

6 dari 6 halaman

Penyesuaian Bursa Transfer

Setelah kepolisian memberikan lampu hijau untuk PSSI dan PT LIB menggelar kompetisi Liga 1, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, merespons kabar itu dengan gembira dan menyatakan segera berkoordinasi dengan manajemen klub untuk mencari pemain asing yang baru.

Pasalnya, keempat pemain asing Persebaya Surabaya sudah pergi. Tidak hanya Persebaya, sejumlah klub pun sudah ditinggalkan oleh pemain asingnya, seperti Persita Tangerang. Ada juga klub yang sudah memiliki pemain asing baru saat wacana lanjutan kompetisi 2020 pada Oktober lalu akan bergulir, seperti Arema FC.

Namun, ada pula klub-klub yang masih memiliki pemain asing mereka, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Bali United. Satu hal yang pasti, PSSI harus melakukan penyesuaian untuk bursa transfer jelang kompetisi 2021.

Untuk pemain-pemain lokal, manajemen klub dengan mudah bisa memastikan para pemainnya akan mendapatkan kontrak baru saat kompetisi akan bergulir. Tapi, tidak semudah itu untuk pemain asing yang baru akan didatangkan.

Periode bursa transfer internasional biasa terjadi pada awal tahun dan pertengahan tahun. Artinya, klub-klub peserta Liga 1 2021 akan sulit mendapatkan pemain asing baru jika mereka menginginkan pemain yang tengah berkompetisi dengan klub luar negeri.

Hal itu baru bisa terlaksana jika memang klub Indonesia mendatangkan para pemain tepat saat bursa transfer pemain di negara lain tengah dibuka.

Video Populer

Foto Populer